NARASIJURNAL.COM, BUNGO- Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo dibawa kepemimpinan Muhamad Hasbi, sempat meraih prestasi sebagai Swabandaya pangan pada tahun 2018. Namun dua tahun terakhir ini mengalami beberapa persoalan, di tahun 2019 mengalami kemarau panjang dan di tahun 2020 menghadapi pandemi covid-19. Diakui APBD jauh menurun,sehingga beberapa kegiatan tertunda.
Namun demikian, Kadis Muhammad Hasbi tidak patah arang, kegiatan rutin lainnya tetap berjalan. Pihak nya terus menghimbau agar masyarakat tetap meningkatkan Indeks penanaman komoditi.
“Kegiatan tahun 2021 ini kita menyiapkan cetak sawah baru seluas 108 hektar sawah. Lahan ini pengalihan fungsi kebun sawit ke lahan sawah, di dua lokasi, yakni Dusun Sari Mulya dan Dusun Bukit Sari Kecamatan Jujuhan Ilir,” kata Kadis Muhammad Hasbi saat dikonfirmasi media www.narasijurnal.com di ruang kerjanya Jum’at (22/01/2021).
Dijelaskannya, lahan tersebut sudah puluhan tahun tidak lagi dialiri air, dan terkendala kekurangan sarana pertanian yang tidak memadai lagi. Untuk itu,mereka kembali mengajukan penebangan untuk difungsikan lahan sawah. Penebangan sebagian dilakukan swadaya dan 60 hektar dilakukan oleh Dinas.
“Swadayanya pun tetap kita bantu, biaya operator dan alat berat. Selanjutnya, tahun 2021 ini kita telah mengajukan ke Kementerian Pertanian, berupa pengaliran air Draenase permanen dan Benih,” ujarnya.
Muhammad Hasbi meyakini, penyediaan pangan ditahun ini masih cukup, namun diminta masyarakat terus meningkatkan Indeks tanaman komoditi.
“Kita harap tahun ini target peningkatan bahan pokok (beras_red) meningkat 80 hingga 90 persen. Kita juga selalu berpesan kepada petani, selain meningkatkan Indek tanaman juga diharapkan agar petani segera melaporkan kepada petugas, jika mengalami masalah benih hingga persoalan hama, sehingga pihaknya Dinas Tanaman pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo segera membantu,” pungkasnya. (01/NJ)