NARASIJURNAL.COM, Bungo- Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama Republik Indonesia ke 75, berlangsung Khidmat di halaman Kantor Kemenag Bungo, Selasa (5/01/2021).
Bertindak selaku Inspektur upacara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bungo H. Muhammad Ikbal S.Ag M.HÂ sekaligus menyampaikan pidato dari Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoums. Tampak Hadir Kepala TU Kantor Kemenag Bungo, para Kasi, KUA, PAI dan undangan yang hadir terbatas mengingat pandemi covid-19 masih melanda.
Dalam uraian pidato Menteri Agama RI yang disampaikan Kakan Kemenag Bungo H Muhammad Ikbal, mengingatkan kembali kepada peserta upacara, mengenang sejarah berdirinya Kementerian agama RI pada tahun 1946, dipimpin pertama kali oleh Menteri H Rasjidi selayaknya mendoakan segala amal bakti para perintis, pendiri, dan pembangun Kementerian agama, semoga mendapat ridho dari yang maha kuasa.
Saat ini usia Kementerian agama RI 75 tahun, segala prestasi yang telah dicapai dan menempatkannya sebagai momentum untuk menebalkan niat dan motivasi dalam mencapai yang lebih baik lagi dimasa mendatang.
Kementerian agama memberikan anugerah penghargaan dan apresiasi kepada seluruh elemen ummat beragama tanpa membedakan satu sama lain.
HAB ke 75, dengan mengangkat tema Indonesia Rukun. Menurutnya, tanpa kerukunan tentunya sukar mencapai cita cita besar bangsa, agar sejajar dengan bangsa lain di dunia.
“Dewasa ini kita membangun moderasi beragama, agar toleransi dan kerukunan yang sudah ada lebih mengakar di dalam kehidupan sehari hari bangsa kita,” ucap Ikbal.
Ditambahkan nya, Pancasila adalah idiologi pemersatu yang merangkum nilai nilai ke Indonesiaan sebagai bangsa yang beragama. “Sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa, meneguhkan identitas nasional sebagai bangsa yang beragama dan bermoral” ujarnya.
Disela itu juga, H Muhammad Ikbal menyampaikan, semangat Kementerian agama baru, dan semangat baru dalam mengelola Kementerian agama, yakni semangat baru manajemen pelayanan dan tata kelola,birokrasi yang harus lebih baik, penguatan moderasi beragama, dan persaudaraan, yang meliputi persaudaraan ummat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan tanah air, dan membangun persaudaraan kemanusiaan.
“Mari mengedepankan akal sehat dan hikmah kebijaksanaan dalam menyikapi berbagai persoalan keumatan dan kebangsaan ini maupun dimasa yang akan datang. Semoga pandemi covid-19 sebagai ujian berat bagi bangsa kita, dan kemanusiaan, semoga segera berlalu dengan takdir dan pertolongan Allah. Mari jadikan agama sebagai inspirasi pembangunan bangsa dan agama,” tutupnya. (01/NJ)