NARASIJURNAL.COM, BUNGO- Warga Dusun Aur Gading Kecamatan Jujuhan Ilir mengeluh, disebabkan sungai Jujuhan dan sungai Bernai tidak lagi jernih. Kondisi saat ini keruh, sehingga warga kesulitan mendapatkan air bersih, kondisi sungai tak lagi bisa dimanfaatkan untuk keperluan mandi dan mencuci.
Diduga air ini telah tercemar, dengan maraknya aktivitas penambang emas tanpa izin (PETI).
Dari hasil pantauan di lapangan Senin (14/12/2020, tampak warna sungai keruh pekat, padahal sungai tersebut sumber kehidupan masyarakat setempat. Terkait hal ini, Ketua BPD Aurgading H.Abdul Manan mengakui kalau sungai tersebut memang sudah lama dikeluhkan oleh warga sejak bulan Oktober lalu.
“Hal ini akan kami selidiki, apakah ada aktivitas penambang yang membuat sungai keruh. Warga kita yang menjadi imbasnya, apalagi warga yang tidak punya sumur, tentu sungai itu satu-satunya menjadi tumpuan. Nantilah kita akan bahas ini dalam rapat,” ujar H.Abdul Manan.
Kondisi serupa juga dikeluhkan warga Rantau Panjang Kecamatan Jujuhan, mereka juga kesulitan mendapatkan air bersih pasalnya, sungai Jujuhan juga ikut tercemar limbah dan hingga saat ini belum ada solusi yang didapat oleh warga setempat.
“Kami berharap persoalan ini segera ditindak lanjuti. Agar sungai tidak lagi dirusak oleh aktivitas Dompeng maupun yang memakai Robin,” tutup warga Asral. (03/NJ)