Masih Saja Beroperasi, Aktivitas PETI di Tebo Ilir Kerap Kali Menelan Korban Jiwa

TEBO323 Dilihat

NARASIJURNAL.COM, TEBO – Terkait dengan adanya informasi satu pekerja PETI yang berada di wilayah Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, yang tewas tertimbun material longsor dilubang tambang  PETI (Dompeng) di Kebun Karet Rt 08 Dusun Tambak Sari, rupanya bukan pekerja biasa, melainkan bos atau pemilik Dompeng.

Hal ini diungkapkan Camat Tebo Ilir Habibie, pada Selasa (1/12/2020) kemaren kepada Wartawan. Dia mengatakan, dari laporan warga kepada dirinya dimana korban atas nama Ahmad Sugiono (42) warga RT.13 Dusun Tanjung Sari Kelurahan Sungai Bengkal, Kecamatan Tebo Ilir, bukan pekerja dompeng melainkan pemilik Dompeng sendiri.

Pada awal kejadian sampai Camat, bermula korban melihat dan mengecek langsung para pekerja dompeng miliknya ke lokasi. Sekitar pukul 15.00 wib, para pekerja tengah istirahat dan meninggalkan lobang galian. Ketika itu, korban masuk ke mulut tambang melakukan pengecekan.

Lokasi PETI di Tebo Ilir yang kerap kali menelan korban jiwa

Tak berselang lama, beberapa menit berada di dasar galian, tiba-tiba tanah runtuh. Para anak buahnya merasa kebingungan atas insiden itu. Melihat material yang begitu banyak, para pekerja meminta bantuan dengan warga.

“Yang tertimbun bukan pekerja melainkan bos. Merasa tidak mampu mengalikan material longsor. Para anak buah meminta pertolongan kepada warga lain. Hingga pukul 17.40 wib korban berhasil ditemukan tidak bernyawa lagi,” ujar camat.

Terkait kejadian tersebut diakui camat, sudah kedua kalinya dalam sepekan pekerja PETI yang tewas tertimbun longsor diwilayahnya. Dikatakannya, dari awal ia menyampaikan bersama Forkomfincam, bahwa korban yang tewas merupakan korban kedua pekerja Penambang Emas Tampa Izin (PETI), yang juga tewas karena tertimbun material longsor di lobang tambang.

Sebelumnya, pada Senin (23/11/2020) lalu, korban atas nama Junaidi (37) warga RT. 10 desa Tuo Ilir. Bernasib sama, Nyawa hilang didasar timbunan material tanah saat bekerja dompeng yang berada di lahan perkebunan kelapa sawit Koperasi Tani Muda mitra PT Persada Harapan Kahuripan (PHK).

Sementara, Kapolsek Tebo Ilir IPTU Fernando Gultom SH, mengakui bahwa Ahmad Sugiono merupakan korban kedua dalam sepekan. Dijelaskan Kapolsek, kronologi, korban kedua terjadi,  Senin (30/11/2020) sekira jam 15.00 Wib. Karena tertimbun longsoran material dengan ketinggian tebing 10 meter dari dasar galian.

Dibantu masyarakat setempat,  sekitar pukul 17.40 wib Korban ditemukan dengan keadaan tidak bernyawa lagi. Selanjutnya Korban dibawa ke rumah korban.

“Berdasarkan laporan ke kita, insiden terjadi sekitar pukul 15.00 wib, ditemukan sekitar pukul 17.40 wib, tengah tidak bernyawa,” ungkap Kapolsek.

Menurut Kapolsek pihaknya akan mendalami terkait kasus ini. Barang bukti dan beberapa warga sudah dimintai keterangan atas kasus ini.

“Sudah korban kedua, kita minta ini yang terakhir. Kita mengajak warga mencari pekerja lain dan meninggalkan aktifitas terlarang dan resiko yang tinggi, mengorbankan nyawa,” pungkasnya. (Tim)