NARASIJURNAL.COM, Bungo, – Petani sawit meraskan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah. Seperti halnya dirasakan salah seorang petani sawit Eko di Dusun Talang Pemesun Kecamatan Jujuhan , Kabupaten Bungo, Rabu (14/10/2020).
Dari hasil pantauan media ini di lapangan, mendapati petani saat menimbang hasil panen kebun sawit. “Kami petani yang hanya mengharapkan hasil dari kebun sawit untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari hari. Namun beberapa tahun ini kami kesulitan mendapatkan pupuk yang bersubsidi. Jadi terpaksa kami beli pupuk dengan harga tinggi di KUD. Ditambah untuk masalah harga penjualan sawit dilain tempat tidak pernah, karena kami sudah terikat dengan KUD, jadi hasil panen buah sawit terpaksa dibawa ke KUD,” kata Eko.
Terpisah, M.Amin selaku Kepala KUD Bhati Pemesum saat dijumpai di ruang kerjanya menuturkan, mengenai pupuk subsidi memang betul sudah lama dirinya tidak mendapatkan.
“Sejak tahun 2006 hingga sekarang kita tidak pernah mendapatkan pupuk yang beraubsidi. Untuk memenuhi permintaan para pekerja petani yang tergabung dengan KUD, kita terpaksa memesan pupuk yang non subsidi dari Kabupaten Dhamsraya, bahkan langsung dari Padang,” jelas M.Amin.
Ditambahkan nya, sebanyak 12 kelompok KUD Bhakti Pemesun dan 6 bulan sekali petani harus membeli pupuk untuk menunjang pertumbuhan buah sawit lebih baik.
Sementara produksi buah sawit dalam satu bulan nya mencapai 20.000 ton. “TBS kami sudah kontrak dengan PT. Incasari Raya Dhamsraya,” pungkasnya. (03/nj)