NARASIJURNAL.COM, Jakarta – Terkait Virus Corona di Indonesia. Media Siber di Indonesia diajak untuk ikut aktif membantu pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kejernihan untuk menyajikan informasi, agar publik terhindar dari isu bohong atau Hoax.
Khususnya bagi anggota yang telah tergabung di Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), sesuai yang disampaikan Plt. Ketua Umum JMSI Mahmud Marhaba dalam keterangannya, bahwah Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus Covid-19 pertama yang terjadi di Indonesia yang dialami oleh seorang ibu dan anaknya. Keduanya ini merupakan warga Depok yang terjangkit virus Corona di Jakarta.
“Kami mengapresiasi gerak cepat pemerintah Indonesia untuk mengumumkan kasus virus Corona pertama di Indonesia. Hal Ini merupakan alarm yang sangat serius, yang harus kita hadapi bersama,” kata Mahmud Marhaba, Jakarta (2/03/2020).
Pihaknya juga mengharapkan agar Media Siber dapat berkontribusi dalam memberikan informasi yang tepat agar masyarakat Indonesia tidak kepanikan atas virus Corona yang telah masuk di Indonesia
“Tidak ada lagi waktu untuk sansionalisme. Saatnya kita berbuat baik dalam memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia. Tentunya, masyarakat dan kita semua memiliki hak untuk mendapatkan berita yang benar dan apa adanya, tanpa ada bumbu-bumbu sansional”, harap Mahmud Marhaba.
Disamping itu kata Mahmud, pihaknya bersedia menjadi partner pemerintah untuk mendistribusikan informasi yang dibutuhkan masyarakat dalam menghadapi penyebaran virus Corona ini.
Diketahui, JMSI merupakan organisasi perusahaan Media Siber yang dideklarasikan di sela perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada tanggal 8 Februari 2020.
Saat ini JMSI telah memiliki 300 anggota yang tersebar di 24 provinsi.
Terpisah, Plt Ketua JMSI Provinsi Jambi Doddi Irawan sangat mendukung niat baik Plt.Ketua Umum JMSI Mahmud Marhaba. “Kita yang tergabung dalam JMSI Provinsi Jambi akan selalu siap dan satu hati untuk menjaga kejernihan informasi. Agar Masyarakat tidak termakan isu bohong atau Hoax”, pungkas Doddi. (NJ)