NARASIJURNAL.COM, JAKARTA, – Gelar Wicara dan Penampilan Tunas Bangsa Ibu, dengan tema “Melestarikan Bahasa Daerah untuk Kemajuan Bangsa”. Bertempat di Aula Sasadu Gedung M.Tabrani IV Jakarta Selasa (25/02/2020). Bupati Bungo H. Mashuri berkesempatan menjadi pembicara dalam menyambut Hari Bahasa Ibu Nasional Tahun 2020.
Pada kesempatan itu, Bupati Bungo H. Mashuri membeberkan kekayaan khasana budaya di Kabupaten Bungo, salah satunya gotong royong masyarakat satu desa, pada saat panen padi di sawah. Selain itu, banyak kebiasaan-kebiasaan unik yang dilakukan oleh masyarakat Bungo, untuk melestarikannya dengan cara dilakukan perlombaan, agar generasi mengetahui seni dan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Bungo.
“Untuk melestarikan kekayaan budaya di Bungo, Pemkab Bungo menggelar pergelaran seni budaya setiap malam minggunya. Setiap Dusun dapat menampilkan khas seni budayanya masing-masing secara bergiliran yang digelar di taman”, ujar Bupati.
Bupati juga mengatakan, sementara dari segi adat istiadat di kabupaten Bungo sangatlah diperhatikan, dimulai dari struktur pengurusan lembaga adat Kabupaten hingga di tingkat Desa, yang semuanya itu dibiayai oleh pemerintah daerah.
“Jadi bapak ibu kalau ke Bungo, tidak ketemu yang namanya Desa atau Kepala Desa. Kalau di Bungo namanya Dusun yang di pimpin oleh Datuk Rio,”pungkas Bupati.
Pada kesempatan itu, hadir Sekda Bungo Mursidi, Ketua TP PKK Bungo Hj. Verawaty Mashuri. Tampak hadir, Kepala OPD lingkungan Pemkab Bungo. Dalam hal ini juga, berkesempatan dapat mempertunjukan penampilan dari sastra lisan dari sang Maestro Nenek Jariah dan Sanggar Dideng “Dayang Ayu” dari Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Bungo. (NJ)